Senin, 25 Mei 2009

Best of the Best

. Senin, 25 Mei 2009
0 komentar


Jakarta - Jagoan tidak harus kalah duluan. Jagoan adalah mereka yang menang dari awal sampai penghabisan. Manchester United dan Barcelona akan bertarung untuk memperebutkan titel best of the best.

Ada banyak alasan kenapa hampir semua orang menganggap duel Liga Champions tahun ini adalah yang ideal. Final impian. Bahkan alasan itu sudah dianalisis jauh-jauh hari, paling tidak ketika bursa taruhan sedari awal memang menempatkan dua tim tersebut di urutan teratas dalam daftar favorit juara.

MU mewakili kompetisi terbaik dunia saat ini, Liga Inggris, dan Barca adalah representasi liga terciamik nomor dua di Eropa, Liga Spanyol. Dan ingat, mereka sudah menjadi juara di negeri masing-masing.

Sukses memenangi kompetisi domestik itulah yang menambah besar prestise duel mereka di Stadion Olimpico, Rabu (27/5/2009) malam atau Kamis dinihari WIB nanti. Bayangkan: juara Inggris versus kampiun Spanyol. Keren.

Lain-lain, semua data perjalanan mereka menuju tangga juara lokal dan Eropa sudah terbentang dengan gamblang, seakan-akan terlalu mudah bagi orang untuk menghafalnya.

MU memang kalah tipis dari Liverpool di akhir tahun 2008, tapi kemudian berlari lebih kencang. Jika The Reds sempat rajin memungut hasil seri, MU tetap konsisten dengan kemenangan, dan itulah yang membuat mereka tampil sebagai juara. Jagoan memang harus menang selalu.

Dalam urusan kemenangan, Barca tak kalah "biangnya". Kalah di pekan pertama La Liga dengan pelatih barunya, Josep Guardiola, sampai berbulan-bulan kemudian orang melupakan kekalahan tersebut. Ada anekdot, pertanyaan buat Barca bukanlah "besok menang atau kalah", melainkan "besok menang berapa?"

Faktanya, Barca memang sangat jago. Jagoan yang terus menang. Xavi Hernandez dkk menyihir dunia lewat permainan atraktif, berseni tinggi, dan -- yang paling menghibur adalah -- mencetak banyak gol. Di La Liga, dengan menyisakan satu pertandingan lagi, mereka sudah menghasilkan 104 gol.

Di kancah Eropa, MU nyaris tak punya kesulitan berarti. Kerikil yang pernah dimunculkan media hanyalah ketika mereka ditahan FC Porto di Old Trafford di leg pertama babak perempatfinal dan dibayang-bayangi statistik buruk di Portugal. Nyatanya mereka tetap menang lewat gol tunggal Cristiano Ronaldo.

Catatan penting lain adalah ketika MU menundukkan jawara Italia, Inter Milan, yang dibesut eks pelatih Chelsea, Jose Mourinho. Fergie Babes juga mudah melewati seteru lokalnya, Arsenal, di babak semifinal.

El Barca? Menang telak 4-0 atas klub sebesar Bayern Munich adalah salah satu bukti betapa mengerikan tim ini. Tembok pertahanan Chelsea pun pada akhirnya mampu dibongkar, walaupun baru dilakukan di menit-menit terakhir. Tapi justru itu yang menunjukkan mental juara Los Blaugana, mental jagoan.

Sampai di situ, barangkali tidak mudah untuk membuat prediksi sederhana tentang siapa yang bakal menjuarai Liga Champions dua hari mendatang. MU dan Barca memang dua tim terbaik di dunia saat ini. Dan nanti, pada Kamis dinihari WIB akan ditemukan dari mereka, siapa yang berhak menyandang status yang terbaik di antara yang terbaik. Best of the Best.

Read More »»

Barca Berpesta Usai Kalah

.
0 komentar


Barcelona - Barcelona sudah dinyatakan menjadi juara La Liga sejak pekan lalu, tapi baru pekan ini trofi juara diangkat oleh pemain-pemain Barca. Namun, selebrasi tersebut sedikit tercoreng dengan kekalahan dari Osasuna.

Los Blaugranas keluar sebagai juara La Liga setelah rival terdekat mereka, Real Madrid, takluk 0-3 di tangan Valencia pekan lalu. Sial bagi Barca, kala itu mereka gagal melengkapi kesuksesan tersebut dengan kemenangan. Alih-alih meraih tiga angka, mereka malah kalah 1-2 di tangan Mallorca.

Pekan ini mereka kebagian menjamu tim papan bawah Osasuna. Namun, karena sudah menjadi dinobatkan menjadi juara, laga yang berlangsung di Nou Camp, Minggu (24/5/2009) dinihari WIB, ini sudah tak berpengaruh besar lagi bagi mereka.

Di depan Barca masih ada satu pertandingan yang lebih penting, yakni final Liga Champions. Pada pertandingan yang bakal dihelat di Stadion Olimpico Roma itu Los Cules akan menghadapi juara Inggris musim ini, Manchester United.

Wajar apabila kemudian Barca menyimpan sejumlah pemain intinya. Nama-nama seperti Lionel Messi, Xavi Hernandez, Thierry Henry, dan Andres Iniesta disimpan untuk menghadapi The Red Devils sehingga jadilah Barca tampil dengan pemain lapis kedua.

Barca memang tak tampil jelek dan bisa menghasilkan beberapa peluang, namun tak satu pun yang berbuah menjadi gol. Sebaliknya, Osasuna berhasil membobol gawang mereka lewat sundulan Walter Pandiani, dan itulah satu-satunya gol dalam laga tersebut.

Toh demikian, kekalahan itu tak menghalangi Nou Camp berselebrasi. Di akhir laga, satu per satu pemain Barca mengangkat trofi juara. Sementara sang manajer, Josep Guardiola, diangkat tinggi-tinggi oleh pemain-pemainnya karena dialah nahkoda Barca untuk kembali menjadi juara Spanyol.

Setelah dua musim tak mengangkat trofi juara--yang mana justru lepas ke tangan Madrid--Barca memang layak untuk merayakan kesuksesan ini. Sebelumnya mereka juga berhasil merengkuh gelar juara pada Copa del Rey, dan kini tinggal satu trofi lagi yang tengah mereka bidik: Liga Champions.

Read More »»

Tanpa Gol di Jalak Harupat

.
0 komentar


Pelita Jaya v Arema Malang 0-0
Arema meraih satu poin dari lawatan away di Bandung setelah menahan imbang tanpa gol tuan rumah Pelita Jaya Jawa Barat di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Minggu (24/5). Selain memutus rekor enam kemenangan beruntun Pelita Jaya, hasil dua away di Semarang dan Bandung merupakan pencapaian terbaik Arema pada pertandingan away sejak menang atas Pelita Jaya dan Persijap Jepara di awal kompetisi.



Pre Match
Pelatih Arema, Gusnul Yakin, melakukan beberapa rotasi pemain menyusul absennya Alexander Pulalo dan Patricio Morales. Fandi Mochtar di geser ke belakang sebagai bek kiri, sementara Roni Firmansyah kembali turun sebagai starter sejak pertandingan menghadapi Persipura akhir Pebruari lalu. Striker Buston Browne yang sembuh dari cedera namun belum seratus persen fit dimainkan bersama Fortune Udo di lini depan Arema.

Susunan pemain Arema:
21-Kurnia Meiga, 6-Suroso (c), 16-Achmad Jufriyanto, 19-Beni Wahyudi, 5-Fandi Mochtar, 4-Hendra Ridwan, 18-Roni Firmansyah (11-Ahmad Bustomi), 22-Roman Chmelo, 14-Arif Suyono (7-M.Bachtiar), 10-Fortune Udo, 50-Buston Browne (9-Dendi Santoso)

Match Report
Kedua tim yang sudah tidak terbebani dengan degradasi maupun juara Liga Super bermain lepas dan cukup terbuka. Arema lebih mendominasi lini tengah permainan pada 10 menit awal dengan umpan-umpan pendek antara Roman Chmelo dan Roni Firmansyah. Peluang pertama diperoleh gelandang asal Slovakia itu ketika tendangan bebas kaki kirinya dari jarak 10 meter di luar kotak penalti Pelita melebar di kanan atas gawang Dian Agus.

Roni Firmansyah yang mencetak gol ke gawang PSIS pada pertandingan sebelumnya kembali melakukan percobaan tendangan jarak jauh pada menit ke 13 meski masih melebar di kanan gawang Pelita Jaya.

Striker asing Pelita yang baru bergabung pada putaran ke dua, James Koko Lomell, hampir membuka skor pada menit ke 17 namun tendangan kerasnya yang mengarah tepat ke tengah gawang Arema dapat ditangkap dengan baik oleh Kurnia Meiga. Beberapa menit sebelumnya kiper timnas U23 itu juga menggagalkan peluang Pelita melalui tendangan Rudi Widodo.

Wasit Yandri mengeluarkan kartu kuning pertama pada pertandingan ini untuk bek Pelita, Johan Ibo pada menit ke 19 saat menarik kaos Arif Suyono yang melakukan serangan dari sisi kanan pertahanan Pelita.

Kurnia Meiga kembali mengamankan gawang Arema ketika wingback Pelita, M. Ridwan, melepaskan tendangan jarak jauh dari luar kotak penalti.

Tendangan spekulasi kaki kiri Fortune Udo yang mengarah tipis di atas tiang jauh gawang Pelita menutup babak pertama dengan skor imbang tanpa gol.

Memasuki babak ke dua, tuan rumah Pelita yang berupaya meraih tujuh kemenangan beruntun hampir mencetak gol saat heading Eduardo memanfaatkan tendangan sudut masih mampu diamankan oleh Beni Wahyudi di garis gawang Arema.

Arema yang memainkan ball possession dan memperkuat lini pertahanan membuat Pelita kesulitan menembus pertahanan Suroso dkk. Fandi Ahmad mengganti James Koko Lomell dan Egi Melgiansyah dengan Khusnul Yakin dan Jusmadi untuk mengimbangi lini tengah Arema yang dikawal Hendra Ridwan dan Roni Firmansyah.

Peluang terbaik Arema di babak ke dua dihasilkan striker muda Dendi Santoso yang masuk menggantikan Buston Browne. Setelah melakukan solo run dari tengah lapangan, tendangan mantan striker Arema U-21 itu masih menyamping di kanan gawang Dian Agus.

Di akhir babak ke dua, Gusnul Yakin memasukkan Ahmad Bustomi dan M. Bachtiar, namun dengan kedua tim yang bermain safe dan memainkan ball possession, tidak ada gol yang tercipta hingga pertandingan berakhir. Dengan hasil ini, Arema menghentikan rekor enam kemenangan beruntun Pelita Jaya sekaligus naik satu peringkat ke posisi 11, unggul satu poin atas Persiba Balikpapan.

Read More »»

Ranieri Diganti, Del Piero Unjuk Gigi

.
0 komentar


Turin - Performa Alessandro Del Piero mandeg belakangan ini. Tapi dia baru saja membuktikan kalau dirinya cuma tersendat karena Claudio Ranieri.

Berulang kali Del Piero dikesampingkan Ranieri dalam beberapa partai terakhir Juventus. Tak pelak dipecatnya sang allenatore yang digantikan Ciro Ferrara bak jadi berkah buat sang kapten.

Del Piero pun hadir lagi di starting XI dan langsung unjuk gigi. Menghadapi Siena, Minggu (24/5/2009), Del Piero bikin sepasang gol plus sebuah assist dalam kemenangan 3-0 untuk Juve.

Dengan penampilan apik tersebut, Del Piero seperti ingin memberi pesan khusus kepada Ranieri. Jika saja Tinkerman setia dengannya, mungkin saja nasibnya takkan seperti sekarang.

"Saya pikir Ranieri memiliki cara untuk melihat sesuatu, yang mana hanya dia yang bisa memahaminya," ceplos Del Piero di Channel 4, Senin (25/2009).

Del Piero memang tampak tak menutupi rasa heran terhadap keputusan Ranieri yang sudah mengabaikannya. Namun, pemain berusia 34 tahun itu juga tak mau menyalahkan si mantan allenatore.

"Saya selalu berusaha sekuat tenaga. Saya senang sudah bisa bikin dua gol di debut Ferrara, tapi jangan lupa saya sudah bikin 19 gol dengan Ranieri. Ferrara memberi saya kepercayaan diri dan terus menjaga hal itu sepanjang laga."

"Harus diakui bahwa saat tengah berjaya kami semua hebat, tapi dalam waktu-waktu sulit Ranieri tak bisa disalahkan sendirian. Semua pemain yang diturunkan, seperti diri saya sendiri hari ini, harus memberikan yang terbaik. Hal sama terjadi dengan (Nedved) dan Mauro (Camoranesi)," demikian Del Piero.

Read More »»

Mewujudkan Liverpool yang Nyaris Sempurna

.
0 komentar


Liverpool - Liga Primer Musim ini adalah yang terbaik untuk Liverpool sejak era Rafael Benitez. Sang manajer pun mengaku bangga. Sayang, ada satu hal besar yang kurang: trofi jawara.

Liverpool menyudahi musim ini dengan kemenangan 3-1 atas Tottenham Hotspur, Senin (25/5/2009) dinihari WIB. Hasil itu bikin poin mereka di papan klasemen genap jadi 86 angka

Semenjak Benitez masuk ke Anfield tahun 2004 silam, jumlah angka itu adalah yang terbaik untuk 'Si Merah'. Di musim pertamanya Benitez cuma membawa Liverpool menutup musim dengan 58 angka, diikuti dengan 82, 68 dan 76, pada musim-musim berikutnya.

Peningkatan tersebut tak luput dari pengamtan si manajer asal Spanyol yang mengaku bangga. Namun, dia juga kecewa karena raihan timnya yang kali ini jadi runner-up tetap tak jua berbuah tahta juara.

"(Hasil) ini melukiskan kebanggaan dan kekecewaan. Kami harus bangga karena saat bicara 86 angka itu luar biasa. Tapi tetap saja tak cukup untuk memenangi gelar. Kami harus berbenah dan jadi nyaris sempurna untuk memenangi gelar," akunya di Goal.

Dari statistik Liverpool musim ini, mereka juga sukses menjadi tim yang paling sedikit mengalami kekalahan. Tercatat cuma dua kali mereka kandas musim ini. Di lini serang, 77 gol Anfield Gang pun jadi yang paling banyak dibanding tim-tim lain.

Akan tetapi, masalah inkonsistensi diakui Benitez akan jadi pekerjaan rumah untuk timnya di musim depan. Pembenahan di sektor itu plus pemain baru yang mumpuni diyakini bakal kian mengilapkan Liverpool nanti.

"Kami harus lebih garang sedari awal. Adalah tantangan buat kami untuk mendatangkan pemain yang tepat, memulai musim seperti saat ini dan tidak bikin kesalahan," seru Benitez.

Read More »»

Massa Belum Yakin dengan Ferrari

.
0 komentar


Monako - F60 baru saja mengantar Felipe Massa meraih hasil terbaiknya musim ini, duduk di posisi empat GP Monako. Tapi sukses itu disebut Massa belum menjamin kalau Ferrari benar-benar sudah kembali ke persaingan papan atas.

Sukses Ferrari di GP Monako bukan hanya sekedar mengantar Massa duduk di posisi empat. Untuk kali pertama sepanjang musim ini, Tim Kuda Jingkrak bisa naik podium melalui Kimi Raikkonen.

Hasil tersebut tak urung membuat kepercayaan diri tim asal Italia itu membumbung tinggi. Tim prinsipal Stefano Domenicali bahkan menyebut kalau hasil balapan di seri keenam ini merupakan pertanda kalau Ferrari akan mulai mampu bersaing dengan tim papan atas klasemen lain setelah tertatih di awal musim.

Namun begitu, Massa justru tak mau terlalu terbuai dengan apa yang baru didapat timnya. Meski jauh mengungguli Red Bull, sebagai satu-satunya tim yang pernah memenangi seri di musim ini selain Brwan GP, Massa belum mau terlalu optimis memandang peluangnya di beberapa seri ke depan.

"Saya pikir mungkin kami butuh beberapa balapan lagi untuk memastikan kalau kami adalah tim terkuat kedua. Untuk saat ini saya pikir terlalu dini untuk mengatakan hal tersebut -- kadang Red Bull sangat kuat dan kadang mereka kurang dari itu," ungkap Massa pada wartawan seperti diberitakan Autosport.

"Jadi saya pikir kami butuh untuk menunggu di Turki atau seri lainnya untuk mengetahui di mana posisi kami sesungguhnya. Kami harus mencetak lebih banyak poin, kami harus finis di depan Red Bull pada balapan berikutnya dan semoga di depan Brawn GP juga, untuk menunjukkan kalau kami adalah tim kedua dan mampu memberi perlawanan di setiap race untuk bisa berada di podium atau bahkan memenanginya," sambung dia.

Terkait hal tersebut, Massa bahkan mengakui kalau F60 miliknya masih memiliki kekurangan dalam hal downforce. Dan hal itulah yang menjadi PR besar Ferrari jika ingin bersaing di puncak klasemen.

"Well, saya pikir kami masih kurang memiliki downforce. Jadi kami masih sedikit kehilangan daya cengkram mobil. Buat saya, mereka (Brawn) saat ini punya daya cengkram yang lebih baik dibanding kami sehingga mereka bisa bekerja lebih baik dalam pemilihan ban, yang membuat mereka bisa bekerja lebih baik di sesi kualifikasi dan mempersiapkan mobil dalam kondisi yang sesuai."

"Kadang kami mampu menunjukkan laju yang meyakinkan saat balapan, tapi kami masih sedikit kehilangan downforce dan daya cengkram," pungkas Massa.

Read More »»

Ivanovic Maju, Mauresmo Tersingkir

.
0 komentar


Paris - Juara bertahan Ana Ivanovic sudah harus bekerja keras untuk lolos ke babak kedua. Sementara petenis tuan rumah Amelie Mauresmo sudah harus tersingkir di babak pertama.

Ivanovic yang merupakan ratu Roland Garros pada 12 bulan, mendapatkan perlawanan ketat dari Sara Errani. Petenis Serbia unggulan kedelapan ini akhirnya mengatasi Errani 7-6(3) 6-3, Senin (25/5/2009) dinihari WIB.

Namun, Ivanovic yang merupakan unggulan kedelapan, harus bermain selama dua jam lebih sebelum menghentikan Errani yang merupakan petenis Italia peringkat ke-44 dunia ini.

Meski demikian, Ivanovic tampaknya sudah tidak mengalami masalah pada lututnya. Cedera tersebut yang telah membuatnya harus tersingkir saat berlaga di Madrid Open.

"Lutut saya sudah tak bermasalah. Saya merasa baik. Saya melakukan latihan yang baik setelah berhenti di turnamen di Madrid," ungkap Ivanovic seperti dilansir AFP.

Di pertandingan lainnya , petenis tuan rumah Amelie Mauresmo sudah tersingkir di babak pertama. Unggulan ke-16 ini dikalahkan petenis Jerman Anna-Lena Groenefeld 4-6 dan 3-6

Read More »»

Senin, 18 Mei 2009

Federer Juara Usai Tundukkan Nadal

. Senin, 18 Mei 2009
0 komentar


Madrid - Roger Federer secara mengejutkan menundukkan Rafael Nadal di final Madrid Masters. Inilah gelar pertama FedEx tahun ini, yang justru didapat di lapangan tanah liat atas raja di arena tersebut.

Dalam laga final yang dilangsungkan di Park Manzanares, Minggu (17/5/2009) malam WIB, Federer yang tahun ini belum meraih gelar apapun menundukkan Nadal dengan dua set langsung, 6-4 dan 6-4.

Kemenangan ini terasa mengejutkan bukan hanya karena menjadi titel pertama FedEx yang sepanjang tahun ini performanya memang jauh menurun. Fakta bahwa Federer menundukkan Nadal di lapangan tanah liat bisa jadi merupakan kejutan terbesar dari laga tersebut.

Ini juga menjadi kemenangan kedua Federer atas Nadal di lapangan tanah liat setelah yang pertama terjadi di final Hamburg dua tahun lalu. Menundukkan raja lapangan tanah liat di "kandangnya sendiri" juga bisa jadi bekal bagus Federer jelang Prancis Terbuka di penghujung bulan ini.

Di set pertama, kedua petenis penghuni puncak ranking dunia itu bertarung ketat dengan terus menjaga perolehan poin berjalan ketat hingga angka 4-4. Keberhasilan Federer mencuri game kesembilan menjadi kunci kemenangannya sebelum mengakhiri set dengan 6-4.

Di set kedua Federer kembali mematahkan servis Nadal pada game kelima yang membuat dia unggul 3-2. Kondisi tersebut berhasil dipertahankan Federer hingga pertandingan akhirnya kembali tuntas di angka 6-4.

Kemenangan Federer atas Nadal ini belum memperbaiki catatan rekor petenis nomor dua dunia tersebut. Keduanya kini sudah saling berhadapan di 16 laga final dengan 11 di antaranya dimenangi si petenis Spanyol, termasuk tiga Roland Garros, Wimbledon dan yang terakhir Australian Open.

Read More »»

Jumat, 15 Mei 2009

Hamilton 'Serahkan' Titel pada Button

. Jumat, 15 Mei 2009
0 komentar


London - Lewis Hamilton tampaknya menyadari kecilnya peluang dia untuk mempertahankan gelar juara dunia. Pembalap McLaren ini pun menjagokan Jenson Button sebagai orang yang akan mengambil titelnya musim ini.

Hamilton memiliki status sebagai juara bertahan. Namun performa pembalap Inggris ini masih kalah jauh dari Button yang telah memenangi empat dari lima seri yang telah dilewati di awal musim ini.


Button unggul jauh dari rival-rivalnya di puncak klasemen pembalap. Ia meninggalkan pesaing terdekat yang juga rekannya di tim Brawn GP, Rubens Barrichello, dengan jarak 14 poin.

Meskipun Hamilton sebelumnya menyatakan belum mau menyerah, namun dia tak menutup mata situasi yang ada. Pembalap McLaren ini harus mengakui bahwa Button berpeluang besar menjadi juara dunia.

"Saya pikir Jenson mendapat kesempatan luar biasa, pencapaian besar dan saya doakan dia mendapatkan yang terbaik. Jika saya berharap orang lain menang, itu adalah dia," ungkap Hamilton seperti dilansir Auto Sport.

Hamilton pun menyadari bahwa Button tetap sulit dikalahkan, termasuk di Monaco pekan mendatang. "Mereka (Brawn) akan memiliki mobil baik di sana (Monaco). Jadi untuk mengalahkan mereka sangat sulit."

Pembalap McLaren ini sebelumnya memang telah menyatakan bahwa dia akan mempertahankan gelar juaranya. Namun Hamilton mencoba realistis pada peluangnya dan juga situasi yang berbeda sangat cepat.

"Saya ingin menjadi juara juara dunia, kami masih memiliki jarak yang jauh dalam poin. Saya tak pernah tertinggal poin sejauh ini sebelumnya," tukas Hamilton, yang terpaut 32 angka dari Button.

Read More »»

Ramai-ramai Sanjung 'Setan Merah'

.
0 komentar


Manchester - Manchester United memang belum memenangi Premiership musim ini, tetapi performa mereka mengundang takjub beberapa manajer di Inggris. Apa kata mereka untuk The Red Devils?

Sebelumnya, Arsene Wenger telah mengatakan bahwa MU hampir pasti tak bisa dibendung untuk meraih titel ke-18 mereka. Manajer Arsenal ini bahkan mengakui bahwa 'Setan Merah' lebih baik dari timnya pada musim ini.

Selain Wenger masih ada beberapa orang lainnya yang juga memberikan aplaus kepada MU. Salah Di antaranya adalah manajer Wigan Athletic yang dulunya juga merupakan pemain MU, Steve Bruce.

"Jika berbicara kedalaman skuad, apa yang (Sir) Alex (Ferguson) punya sangat menakjubkan. Kami mencoba beberapa hal saat latihan sebelum melawan mereka pada hari Rabu dan kami menghentikannya karena ia bisa membuat enam atau tujuh perubahan taktik. Jadi kami hanya bisa mengkira-kira," ujar Bruce di Daily Mail.

"Anda juga menyadari bahwa dia tak merotasi pemain belakangnya terlalu sering. Contohnya ia tak pernah memberikan istirahat kepada saya dan Gary Pallister dulu."

Pujian lain datang dari Gareth Southgate. Manajer Middlesbrough ini mengomentari tangguhnya skuad MU disebabkan karena banyaknya pemain-pemain senior yang menuntun pemain muda. Ia juga menyebut, warisan Sir Alex terhadap MU akan bertahan untuk waktu yang lama.

"Apa yang sudah Sir Alex bangun adalah sesuatu yang akan bertahan, lama bahkan setelah ia pensiun nanti. Saya yakin para pemain senior juga memberikan pengaruh besar di ruang ganti. Mereka mengingatkan bagaimana seharusnya mereka bertanding apa yang diharapkan dari sebuah sepak bola."

Yang selanjutnya bukan datang dari manajer, melainkan striker Bolton Wanderers, Kevin Davies. Ia menyebut bahwa MU telah bekerja luar biasa keras untuk meraih hasil terbaik di setiap laga dan bahwa level kebugaran mereka di atas rata-rata.

"Mereka memiliki kemampuan untuk memenangi pertandingan dari situasi sesulit apa pun. Saya menonton pertandingan mereka melawan Wigan dan mereka tertinggal 0-1. Lalu saya mematikan televisi karena saya sudah tahu hasilnya."

"Saya tahu mereka akan menang 2-1. Saya bangun keesokan pagi dan benar saja, prediksi saya tepat!"

"Level kebugaran mereka di atas rata-rata karena mereka berlatih di level yang sangat fenomenal. Saya pikir mereka pasti datang dari tempat lain," tukas Davies.



Read More »»

Kamis, 14 Mei 2009

Kans Pesta Meriah MU di Old Trafford

. Kamis, 14 Mei 2009
0 komentar


Wigan - Manchester United berpeluang pesta besar-besaran di akhir pekan. Di rumah sendiri, mereka punya kans menyamai rekor Liverpool jika bisa meraup satu angka saja.

Kemenangan atas Wigan, Kamis (14/5/2009) dinihari WIB, membuat MU tinggal sejengkal lagi jadi jawara Liga Primer Inggris. Peluang jadi juara pun terbentang di akhir pekan ketika MU menjamu Arsenal.

Jika setidaknya sukses mengimbangi The Gunners, maka tahta juara pun didapat. Ini akan jadi istimewa karena dilakukan di markas 'Setan Merah' sendiri.

Bukan hanya itu saja, potensi pesta di Old Trafford itu bakal kian meriah karena bakal menjadi gelar liga ke-18 MU, yang mana bakal menyamai torehan Liverpool sebagai perengkuh gelar terbanyak sejauh ini.

Namun demikian, Sir Alex Ferguson enggan timnya sudah terbuai duluan. Dia ingin Cristiano Ronaldo cs tak kehilangan fokus melawan Arsenal yang juga mereka lewati di semifinal Liga Champions musim ini tersebut.

"Kami akan menghadapi pertandingan itu sebagaimana yang biasa kami lakukan dan mencoba menang," tegas Fergie kepada Sky Sport 1.

Musim ini Arsenal didera sejumlah kritik, yang utamanya bersumber kepada gagalnya mereka mengakhiri puasa gelar. Namun, Fergie tetap menyanjung lawannya di akhir pekan itu.

"Kami akan menghadapi Arsenal yang tangguh. Saya tak mendengarkan kritikan tersebut. Kami tahu betapa bagusnya mereka. Kami harus tampil bagus Sabtu nanti dan semoga kami bisa," harap dia.

Read More »»

Minggu, 15 Maret 2009

Prestasi AREMA

. Minggu, 15 Maret 2009
0 komentar


# Masa Kompetisi PSSI Liga Sepak Bola Utama
# Masa ke VIII Tahun 1987/1988 Rangking 6
# Masa ke IX Tahun 1988/1989 Rangking 8
# Masa ke X Tahun 1989/1990 Rangking 4
# Masa ke XI Tahun 1990/1991 Rangking 4
# Masa ke XII Tahun 1991/1992 Juara Galatama
# Masa ke XIV Tahun 1992/1993 Rangking 6

# Masa Kompetisi PSSI Divisi Utama
# Masa ke I Tahun 1994/1995 s/d penyisian
# Masa ke II Tahun 1995/1996 s/d penyisian
# Masa ke III Tahun 1996/1997 s/d 12 besar
# Masa ke IV Tahun 1997/1998 s/d beku operasi
# Masa ke V Tahun 1998/1999 s/d penyisian
# Masa ke VI Tahun 1999/2000 s/d 8 besar
# Masa ke VII Tahun 2000/2001 s/d 8 besar
# Masa ke VIII Tahun 2001/2002 s/d 8 besar
# Masa ke IX Tahun 2002/2003 Peringkat ke 19 ( Degradasi ke Divisi I )
# Masa Kompetisi PSSI Divisi Satu Liga PERTAMINA
# Masa ke X Tahun 2003/2004 Juara I
# Masa Kompetisi PSSI Divisi Utama
# Masa ke XI Tahun 2004/2005 s/d 8 besar
# Piala Indonesia Copa Dji Sam Soe 2005 Juara I
# Piala Indonesia Copa Dji Sam Soe 2006 Juara I

Read More »»

Sabtu, 07 Maret 2009

Sejarah AREMA

. Sabtu, 07 Maret 2009
0 komentar


Nama Arema adalah legenda Malang. Adalah Kidung Harsawijaya yang pertama kali mencatat nama tersebut, yaitu kisah tentang Patih Kebo Arema di kala Singosari diperintah Raja Kertanegara. Prestasi Kebo Arema gilang gemilang. Ia mematahkan pemberontakan Kelana Bhayangkara seperti ditulis dalam Kidung Panji Wijayakrama hingga seluruh pemberontak hancur seperti daun dimakan ulat. Demikian pula pemberontakan Cayaraja seperti ditulis kitab Negarakretagama.


Kebo Arema pula yang menjadi penyangga politik ekspansif Kertanegara. Bersama Mahisa Anengah, Kebo Arema menaklukkan Kerajaan Pamalayu yang berpusat di Jambi. Kemudian bisa menguasai Selat Malaka. Sejarah heroik Kebo Arema memang tenggelam. Buku-buku sejarah hanya mencatat Kertanegara sebagai raja terbesar Singosari, yang pusat pemerintahannya dekat Kota Malang.

Sampai akhirnya pada dekade 1980-an muncul kembali nama Arema. Tidak tahu persis, apakah nama itu menapak tilas dari kebesaran Kebo Arema. Yang pasti, Arema merupakan penunjuk sebuah komunitas asal Malang. Arema adalah akronim dari Arek Malang.

Arema kemudian menjelma mejadi semacam "subkultur" dengan identitas, simbol dan karakter bagi masyarakat Malang. Diyakini, Arek Malang membangun reputasi dan eksistensinya di antaranya melalui musik rock dan olahraga. Selain tinju, sepakbola adalah olahraga yang menjadi jalan bagi arek malang menunjukkan reputasinya. Sehingga kelahiran tim sepakbola Arema adalah sebuah keniscayaan.

Kesebelasan Arema (Arema Football Club/Persatuan Sepakbola Arema nama resminya) lahir pada tanggal 11 Agustus 1987, dengan semangat mengembangkan persepakbolaan di Malang. Pada masa itu, tim asal Malang lainnya Persema bagai sebuah magnet bagi arek Malang. Stadion Gajayana --home base klub pemerintah itu-- selalu disesaki penonton. Di mana Arema waktu itu ? Yang pasti, ia belum mengejawantah sebagai sebuah komunitas sepakbola. Ia masih jadi sebuah "utopia".

Adalah Acub Zaenal yang kali pertama punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub galatama. Jasa "Sang Jenderal" tidak terlepas dari peran Ovan Tobing, humas Persema saat itu. "Saya masih ingat, waktu itu Pak Acub Zaenal saya undang ke Stadion Gajayana ketika Persema lawan Perseden, Denpasar," ujar Ovan. Melihat penonon membludak, Acub yang kala itu menjadi Administratur Galatama lantas mencetuskan keinginan mendirikan klub galatama. "You bikin saja (klub) Galatama di Malang," kata Ovan menirukan ucapan Acub.

Beberapa hari setelah itu, Ir Lucky Acub Zaenal --putra Mayjen TNI (purn.) Acub Zaenal-- mendatangi Ovan di rumahnya, Jl. Gajahmada 15. Ia diantar Dice Dirgantara yang sebelumnya sudah kenal dengan dirinya. "Waktu itu Lucky masih suka tinju dan otomotif," katanya. Dari pembicaraan itu, Ovan menegaskan kalau dirinya tidak punya dana untuk membentuk klub galatama. "Saya hanya punya pemain," ujarnya. Maka dipertemukanlah Lucky dengan Dirk "Derek" Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada '86.

Harus diakui, awal berdirinya Arematidak lepas dari peran besar Derek dengan Armada 86-nya. Nama Arema awalnya adalah Aremada-gabungan dari Armada dan Arema. Namun nama itu tidak bisa langgeng. Beberapa bulan kemudian diganti menjadi Arema`86. Sayang, upaya Derek untuk mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terseok-seok karena dihimpit kesulitan dana.

Dari sinilah, Acub Zaenal dan Lucky lantas mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 supaya tetap survive. Setelah diambil alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi Arema dan ditetapkan pula berdirinya Arema Galatama pada 11 Agustus 1987 sesuai dengan akte notaris Pramu Haryono SH--almarhum--No 58. "Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu, seperti air mengalir begitu saja, tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus," ujar Ovan mengisahkan.

Hanya saja, kata Ovan, dari pendirian bulan Agustus itulah kemudian simbol Singo (Singa) muncul. "Agustus itu kan Leo atau Singo (sesuai dengan horoscop),"imbuh Ovan. Dari sinilah kemudian, Lucky dan, Ovan mulai mengotak-atik segala persiapan untuk ewujudkan obsesi berdirinya klub Galatama kebanggaan Malang. Segala tetek-bengek mulai pemain, tempat penampungan (mess pemain), lapangan sampai kostum mulai diplaning.

Bahkan, gerilya mencari pemain yang dilakukan Ovan satu bulan sebelum Arema resmi didirikan.Pemain-pemain seperti Maryanto (Persema), Jonathan (Satria Malang), Kusnadi Kamaludin (Armada), Mahdi Haris (Arseto), Jamrawi dan Yohanes Geohera (Mitra), sampai kiper Dony Latuperisa yang kala itu tengah menjalani skorsing PSSI karena kasus suap, direkrut. Pelatih sekualitas Sinyo Aliandoe, juga bergabung.

Hanya saja, masih ada kendala yakni menyangkut mess pemain. Beruntung, Lanud Abd Saleh mau membantu dan menyediakan barak prajurit Pas Khas untuk tempat penampungan pemain. Selain barak, lapangan Pagas Abd Saleh, juga dijadikan tempat berlatih. Praktis Maryanto dkk ditampung di barak. "TNI AU memberikan andil yang besar pada Arema," papar Ovan.

Sempat ada kendala, yakni masalah dana --masalah utama yang kelak terus membelit Arema. "Kalau memang tidak ada alternatif lain, ya papimu Luk yang harus mendanai," jelas Ovan saat mengantarnya ke Bandara Juanda. Sepulang dari Jakarta, Acub Zaenal sepakat menjadi penyandang dana.

Prestasi klub Arema bisa dibilang seperti pasang surut, walaupun tak pernah menghuni papan bawah klasemen, hampir setiap musim kompetisi Galatama Arema F.C. tak pernah konstan di jajaran papan atas klasemen, namun demikian pada tahun 1992 Arema berhasil menjadi juara Galatama. Dengan modal pemain-pemain handal seperti Aji Santoso, Micky Tata, Singgih Pitono, Jamrawi dan eks pelatih PSSI M.Basri, Arema mampu mewujudkan mimpi masyarakat kota Malang menjadi juara kompetisi elit di Indonesia.

Sejak mengikuti Liga Indonesia, Arema F.C. tercatat pernah 3 kali masuk putaran kedua atau 8 besar. Yang pertama pada musim kompetisi Liga Indonesia ke II tahun 1995 , pada musim kompetisi Liga Indonesia ke VI tahun 2000 dan musim Liga Indonesia ke VII tahun 2001, Arema kembali mengulangi suksesnya masuk putaran 8 besar yang berlangsung di Jakarta.

Walaupun berprestasi lumayan, tapi Arema tidak pernah lepas dari masalah dana. Hampir setiap musim kompetisi masalah dana ini selalu menghantui. Sehingga tak heran hampir setiap musim manajemen klub selalu berganti. Pada tahun 2003, Arema mengalami kesulitan keuangan parah yang berpengaruh pada prestasi tim. Hal tersebut yang kemudian membuat Arema FC diakuisisi kepemilikannya oleh PT Bentoel Internasional Tbk pada pertengahan musim kompetisi 2003.

Meski demikian, keberadaan Arema tetap tidak terselamatkan sehingga harus degradasi ke Divisi I. Tak lama kemudian, dengan materi dan dana dari pemilik baru, Arema berhasil menjadi juara Divisi I Liga Indonesia 2004 dan kembali berlaga di Divisi Utama pada musim kompetisi 2005.


Read More »»
 

Wikipedia Search